Archive for Februari 2016

Dari trilobite hingga tyrannosaurus, kebanyakan fosil yang ditemukan merupakan makhluk dengan cangkang atau tulang yang keras. Bahan-bahan ini tidak mudah terurai dan sedimentasi terbentuk di sekitar mereka yang mengubahnya menjadi rekam jejak makhluk yang pernah eksis di atas Bumi kita pada jutaan tahun yang lalu. Sementara itu, organisme bertubuh lunak seperti cacing, akan membusuk dengan cepat dan catatan fosil mereka jelas “tambal sulam”.
Dalam keadaan yang tidak biasa, sisa-sisa mereka mungkin akan dapat terawetkan tanpa sengaja dan kadang-kadang berada di tempat yang paling tidak biasa. Dengan kemampuan penelitian yang tepat, paleontologist dapat menggunakan penemuan tersebut untuk membuka seluruh jendela baru tentang sejarah kehidupan di muka Bumi. Sebuah penemuan terbaru yang ditemukan di batu berusia 50 juta tahun dari Antartika telah menghasilkan contoh yang sangat luar biasa, yakni: fosil sperma cacing.
Ini adalah pengingat besar bahwa masih banyak fosil-fosil yang masih belum diketahui jauh di luar sana selain fosil dinosaurus. Berikut adalah beberapa spesimen yang paling aneh yang pernah ditemukan.
1. Sperma kuno
Penemuan fosil spermatozoa yang luar biasa dari clitellate atau cacing “berkerah” merupakan sperma hewan tertua yang pernah ditemukan, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, sperma kutu ekor pegas yang ditemukan di batu amber Baltic, yang setidaknya berusia sekitar 10 juta tahun.
Pengawetan sperma ini dimungkinkan karena cacing tersebut berkembang biak dengan melepaskan telur dan sperma ke dalam kepompong pelindung. Dalam hal ini, cangkang yang keras mampu menjaga kepompong tetap utuh sampai ilmuwan menemukan mereka di antara kerikil laut dangkal di Semenanjung Antartika. Bahkan kemudian, diperlukan analisis mikroskopis bertenaga tinggi agar sperma tersebut dapat terlihat.
Sperma tersebut tampak menyerupai lintah yang menempel pada karang berbentuk udang, meskipun saat ini spesies tersebut hanya hidup di belahan Bumi Utara, namun para peneliti berpikir bahwa teknik ini dapat diterapkan pada fosil kepompong lain, dan membantu kita untuk mempelajari lebih banyak tentang makhluk hidup sebelumnya.
2. Kotoran reptil kuno
Gagasan bahwa terdapat jejak kotoran ditunjukkan oleh koprolit: kotoran membatu berbentuk seperti kuningan yang dapat ditemukan di banyak toko-toko paleontologi. Di luar hal-hal baru lainnya, spesimen “jejak fosil” tersebut memiliki nilai paleontology yang luar biasa. Mereka dapat memberitahu para ilmuwan tentang apa saja yang menjadi makanan dari makhluk yang telah punah.
Koprolit sebenarnya hanyalah salah satu elemen dari kaldu yang kaya bromalit atau “batu bau”. Istilah ini diciptakan pada awal 1990 untuk mencakup segala hal tentang kotoran yang diawetkan dalam catatan batuan, dan dalam beberapa tahun terakhir, bromalit telah bermunculan di mana-mana.
Di Australia, bromalit menunjukkan bahwa Plesiosaurus dari Zaman Kapur merupakan pemakan tumbuhan rendah. Di Polandia, makanan berupa ikan dan cangkang yang dimuntahkan, membantu kita mengetahui bagaimana kehidupan dapat pulih dari kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi. Dan di serpihan Jurassic dari Peterborough dan Whitby, kota-kota di Inggris, telah ditafsirkan sebagai muntahan Ichthyosaurus.
3. Penis udang silurian
Jika spermatozoa berusia 50 juta tahun merupakan penemuan yang mengejutkan, bagaimana dengan penis berusia 425 juta tahun? Ditemukan di sebuah parit di dekat perbatasan Anglo-Wales di awal tahun 2000-an, sebuah ostracoda kecil, atau udang benih, terbukti cukup jelas menunjukkan struktur organ pejantan. Diawetkan dalam wujud tiga dimensi bersama dengan semua jaringan lunak yang telah membatu, fosil itu secara proporsional masih dalam kondisi yang sangat baik. Surat kabar The Sun, Inggris bahkan memasangnya di headline dengan julukan “Old Todger”.Selama periode Silurian (443-419juta tahun yang lalu), daerah perbatasan Wales banyak dihuni oleh hewan- hewan laut tropis, yang sesekali tersiram, terkubur, dan membatu oleh abu gunung berapi yang jauh.
4. Badak Yorkshire
Salah satu penemuan fosil yang sangat aneh dihasilkan di Gua Kirkdale, di dekat Kirkbymoorside, North Yorkshire, Inggris, pada tahun 1821. Para pekerja penggalian untuk jalan batu menemukan tebing berongga penuh dengan tulang hewan besar. Mereka awalnya berpikir bahwa itu adalah tulang sapi, namun seorang naturalis lokal melihat bahwa tulang-tulang tersebut tampak lebih eksotis, dan fosil-fosil itu akhirnya sampai ke tangan profesor Oxford University, William Buckland.
Sebagai seorang ilmuwan yang mengaku telah paham betul tentang seluruh kerajaan hewan, Buckland adalah ilmuwan eksperimental yang paling mengagumkan. Dia mengakui bahwa tulang tersebut terutama berasal dari herbivora besar, seperti gajah dan badak. Mereka menunjukkan tanda-tanda telah digigit, dan fosil kotoran yang ditemukan di lantai gua menyerupai kotoran hyena. Pada akhirnya, Buckland membuktika bahwa goa Kirkdale telah menjadi sarang hyena, dan mendirikan ilmu paleoecology. Hampir 200 tahun kemudian, kita baru mengetahui bahwa megafauna “Afrika” telah menjelajahi Vale of Pickering (area dataran rendah di Yorkshire Utara) sekitar 125.000 tahun yang lalu, dalam fase hangat antara zaman es.
5. Monster misterius
Fosil Mazon Creek di Illinois pertama kali ditemukan selama penambangan batubara di abad ke-19. Namun tidak sampai tahun 1950-an, situs tersebut menjadi fosil yang terkenal berkat penemuan Francis Tully dari binatang yang sangat aneh: hewan bertubuh lunak yang diawetkan dalam nodul (benjolan) mineral secara alami.
Spesimen itu ternyata cukup melimpah dan unik di Mazon Creek. Binatang itu diberi nama ullimonstrum gregarium. Masalahnya, tidak ada yang mengetahui jenis hewan raksasa apa ia sebenarnya. Memiliki panjang beberapa inci, ia memiliki moncong panjang dengan gigi penjepit, dua mata, tubuh tersegmentasi, dan ekor bersirip. Itu mungkin merupakan hewan predator, dan batu-batu tempatnya ditemukan menunjukkan bahwa ia hidup di daerah tropis di wilayah laut dangkal.
Di luar itu, setelah penelitian lebih dari setengah abad, tidak banyak yang dapat kita ketahui tentang monster misterius ini. Hewan itu tidak dapat digolongkan bersama dengan kelompok invertebrata lainnya, baik yang masih hidup atau sudah punah. (Lie/Yant)

sumber

5 Penemuan Fosil Aneh

Posted by : Unknown 4 Comments
Meskipun perangkap peradaban mengelilingi kita, ternyata masih ada beberapa bagian di bumi ini yang masih murni, nyaris tak tersentuh. Mulai dari lapisan es Antartika hingga hutan-hutan di Papua New Guinea. Berikut 7 tempat terindah di planet ini yang jarang dikunjungi.

1. Namibia

Namibia adalah  salah satu negara dengan jumlah penduduk paling jarang di dunia. Nama salah satu negara Afrika bagian selatan ini diambil dari Gurun Namib, rumah bagi 2.500 ekor cheetah. Dengan bukit pasir raksasa, petroglif kuno, kawah dan air terjunnya, Namibia menjadi salah satu lanskap paling tak tersentuh di Afrika. Namibia juga menjadi salah satu negara yang mencantumkan hal-hal mengenai penjagaan kesehatan ekosistem dalam konstitusinya.

2. Galapagos

Meskipun perjalanan Darwin ke sejumlah pulau-pulau unik diikuti oleh wisatawan yang tak terhitung jumlahnya, Kepulauan Galapagos masih menjadi tempat yang murni. Kepulauan ini merupakan rumah bagi kura-kura raksasa, iguana, singa laut, pinguin, ikan paus dan ikan. Dihuni oleh 23.000 penduduk dan ratusan spesies endemis, kepulauan ini juga menjadi tempat pelestarian hayati laut selama lima puluh tahun.

3. Papua Nugini
Para ilmuwan percaya jika banyak spesies tanaman dan hewan yang belum ditemukan berada di sini. Eksploitasi sumber daya alam terhambat oleh medan yang kasar, sistem hukum dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur. Karena semua masalah manusia, sebagian besar lanskap masih sulit untuk disentuh.

4. Seychelles

Seychelles memiliki persentase tanah konservasi terbesar dibandingkan negara-negara lain. Sekitar 50 persen dari keseluruhan wilayah negara kepulauan ini berada di bawah konservasi. Karena itu, Seychelles merupakan rumah bagi beberapa pantai yang luar biasa murni dan spesies seperti burung nasional, burung beo hitam Seychelles. Pengunjung yang sampai di sana relatif sedikit, terutama di sepanjang garis pantai “berbubuk” lembut yang membentang sejauh 305 mil (490 kilometer).
Spoiler for Penampakan:

5. Bhutan

Sementara beberapa orang mungkin berpikir jika Tibet sebagai surga tercemar, sepupunya, Bhutan, justru jauh lebih bersih. Lebih dari 60 persen wilayah negara ditutupi hutan dan seperempat wilayah ditunjuk sebagai taman nasional atau kawasan lindung. Dikenal sebagai Tanah Naga Guntur, negara ini memiliki pegunungan terjal dan lembah-lembah sehingga tepat untuk dijadikan hotspot bagi keanekaragaman hayati.

6. Daintree National Park, Australia

Kadang-kadang sesuatu yang lebih tua, menjadi semakin tak tersentuh. Seperti Daintree National Park di Far North Queensland, Australia, yang berisi hutan hujan berusia 110 juta tahun―salah satu ekosistem tertua di bumi. Taman ini adalah rumah bagi ribuan jenis tumbuhan dan pohon yang berusia lebih dari 2.500 tahun.

7. Fiordland, Selandia Baru

Di ujung selatan pantai barat Selandia Baru, wilayah Fiordland masih liar, kasar dan nihil pembangunan. Dengan gunung tinggi yang jatuh ke dalam perairan berbatu gerigi, Fiordland belum pernah mempunyai penduduk permanen. Bahkan, orang-orang Maori hanya mengunjunginya hanya untuk sementara waktu guna berburu, memancing dan untuk mengumpulkan batu giok. Selain itu, arus udara bertiup lurus dari Antartika sehingga udara Fiordland merupakan salah satu yang terbersih di planet ini.


sumber

7 Tempat Terindah Yang Tak Terjamah

Posted by : Unknown 0 Comments

- Copyright © Nabila - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -